I’m back to posting a blog. I hope you like to read my blogs. Happy reading!
Kali ini, saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu berlibur atau ngetrip ke Lombok. Ini kali pertama saya pergi ke sana. Antusias dan excited sekali. Karena sering buka twitter, saya menemukan travel agent. Kebetulan lagi ada promo, open trip. Jatuhnya jadi lebih murah. Luckily, saya hanya membayar Rp 1,8 jt. Dan biaya tersebut bisa dicicil.
Meeting point di Ciwalk Bandung. Perjalanan menggunakan bus dari Bandung-Yogyakarta-Surabaya-Bali-Lombok. On the road! Bus nya tidak begitu besar tapi cukup untuk menampung penumpang yang juga peserta trip sebanyak kurang lebih 26 orang.
Open trip berarti kita ngetrip bareng orang lain yang belum kita kenal. Biar ga terlalu cengo waktu ngetrip karena ga ada yang dikenal, jadi saya mengajak teman saya Aileen untuk ikut trip ini. Dia mau dan juga sangat excited. Dari Tangerang ke Bandung kita naik travel bus. Menginap semalam di hotel di daerah Gerlong (a.k.a Geger Kalong). Hotelnya kurang nyaman. Tapi hotel ini rekomendasi dari travel agent kita. Dan kami bertemu beberapa peserta trip yang juga menginap di hotel ini.
Paginya kami di jemput Yudi dan Gilang (mahasiswa Bandung yang juga pemandu wisata kita selama perjalanan ke Lombok). Salut untuk dua orang ini. Karena masih muda sudah bisa berwirausaha dengan membuat travel perjalanan. What a great idea!
Perjalananpun dimulai. Kami peserta pertama yang di jemput, berikutnya menjemput peserta yang menunggu di meeting point ‘Ciwalks’. Kami pun turun sembari berkenalan dengan teman-teman yang lain. Dan semuanya anak-anak muda. Kebanyakan dari kami masih berprofesi sebagai mahasiswa. Beberapa ada penyiar radio komersil di Bandung. Beberapa datang dari Jakarta dan Pekan Baru. Wow excited sekali mereka yang datang jauh-jauh ke Bandung. Inilah harga yang harus dibayar.
.jpg)
Pukul 12 malam menjelang dini hari kami kumpul dan masuk ke bus, untuk melanjutkan perjalanan. Target besok pagi kita akan sarapan di Surabaya.
Perjalanan ke Banyuwangi menuju pelabuhan Ketapang tersendat karena ada kecelakaan di malam itu. Macet panjang dan memakan waktu yang lama, dan kendaraan tidak bisa berjalan selama 1,5 jam. Kami menikmati hal moment itu dengan berfoto bersama dipinggir jalan.
Sesampainya di pelabuhan Ketapang hari sudah malam. Perjalanan menggunakan kapal ferry sekitar 2 jam untuk sampai pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kami tidak mampir di Bali perjalanan diteruskan. Kami masih harus menyebrangi lautan. Dari pelabuhan Gilimanuk kemudian ke pelabuhan Padang Bay. Butuh waktu 4 jam untuk sampai ke pelabuhan Lembar, Lombok. Gelombang cukup tinggi pagi itu. Lumayan mebuat perut terkocok. Di kapal kami menikmati pemandangan matahari terbit, dan beberapa gunung terlihat hijau dan biru karena tertutup awan.
Beberapa dari kami ada yang tidur, ada yang berfoto-foto, dan ada yang makan. Sesampainya di pelabuhan Lembar, kami melanjutkan perjalanan ke Mataram. Kami menginap di daerah Cakranegara Lombok, Mataram. Setelah pembagian kamar, kami beristirahat sebentar, makan siang, dan sembahyang.
Petualangan kami dimulai dari mengunjungi pedesaan suku asli Lombok, yaitu suku Sasak. Sampai di desa Sasak Sade kami disambut pemandu wisata yang juga merupakan orang / suku Sasak itu sendiri. Ada beberapa keunikan di desa ini. Rumah adatnya terlihat biasa seperti rumah adat lainnya, berbilik bamboo sebagian sudah dibangun tembok. Atapnya terbuat dari jerami. Setiap keluarga juga mempunyai rumah lumbung untuk menyimpan hasil padi mereka. Bagian atap rumah lumbung adat berbentuk gunung. Atap dan dinding terbuat dari jerami. Dari permukan tanah ke Lumbung dibuat tangga tingginya sekitar 1.5-2 meter.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Perlu diingat, pedagang-pedagang di sini terkadang memaksa kita untuk membeli barangnya. Dan ketika kita membeli di salah satu pedagang, pedagang yang lainpun ingin barangnya dibeli juga. Aga maksa. Tapi mereka ga akan berbuat criminal. Cukup memberikan senyum kepada mereka untuk menolak tawaran mereka. Kemudian kami pergi ke Bukit Seger.


Kami kembali ke Mataram untuk berwisata kuliner. Nama makanannya agak aneh ‘Nasi Balap Puyung’. Hahaha… Eits jangan anggap enteng nasi balap ini, sekali mencoba pasti ketagihan. Makanan khas Lombok terkenal pedas. Benar saja Nasi Balap ini juga menggiurkan para penggila makanan pedas. Satu porsi Nasi Balap terdiri dari Nasi, ayam yang diiris tipis dan dibumbui dengan cabai dan kacang kedelai goreng. Ga abdol kalau ga nangis makan Nasi Balap sambil huh hah huh hah.
Keesokan harinya, kami bersiap pergi ke kaki gunung anak gunung Rinjani. Tujuan kami ke air terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Setelah kemarin ke pantai, hari ini kami ke pegunungan. Suasana sejuk dan asri. Setelah melewati jalan setapak, berliku dan naik turun, kami tiba di air terjun Tiu Kelep. Wow amazing! Air terjunnya deras sekali, 200 meter di depan air terjun kita akan basah. Seperti terkena gerimis hujan. Tetapi bukan hujan, tetapi karena angin dan derasnya air yang jatuh ke bawah. Airnya dingin. Sekitar air terjun dihiasai tebing-tebing tinggi dan beberapa pepohonan. Kami kesulitan mengambil foto di air terjun ini karena takut kamera kami rusak terkena air.
.jpg)
.jpg)
Besok kami akan pergi ke Gili Trawangan. Tujuan wisata terakhir kami. Di sana sudah banyak resort , bar, resto, dan hotel yang dibangun. Dan banyak sekali orang asing. Pasti kebanyakan pemilik dari bangunan dan fasilitas di sini adalah orang asing.
Apa saja yang bisa dilakukan di Gili Trawangan? Dari sekedar duduk, berjemur dipinggir pantai, snorkeling / diving di spot yang banyak karang, ikan dan biota laut lainnya. Berjalan santai sepanjang pantai, makan di resto, minum di bar, berkeliling pulau Gili Trawangan menggunakan sepeda atau menggunakan Cidomo (kereta kuda khas Lombok).
.jpg)
Hari terakhir terasa cepat sekali. Tibalah kami membeli oleh-oleh khas Lombok. Dari yang paling mahal yaitu mutiara asli dari Lombok, makanan, pernak-pernik, pakaian, tas, sandal, dan kain songket atau tenun khas Lombok. Dan saya sangat tertarik dengan mutiara yang harganya jutaan rupiah.
Perjalanan pulang ke penginapan, entah kenapa kami merasa lebih akrab satu sama lain. Di bus sepanjang perjalanan pulang kami bernyanyi bersama di bus. Berteriak, berjoget, bercanda, tertawa, dan melawak. Mungkin karena hari terakhir kami.
Malam itu, tengah malam kami pergi ke senggigi, untuk ikut berpesta karena ada even. Beberapa Dj dari luar negeri datang untuk menghibur para wisatawan. Dan berharap kami bisa bangun pagi untuk berangkat ke Bali. Tiba di Bali sudah sore, kami berhenti pantai Kuta. Beberapa masih mampir di pantai Kuta sekedar membeli oleh-oleh, ataupun mencari makan malam dan ngopi latte bareng.
Saya dan Aillen memutuskan untuk pulang sore itu menggunakan pesawat dari bandara Ngurah Rai. Karena merasa tidak sanggup pulang dengan menggunakan bis lagi.
Teman-teman peserta trip Lombok Vacation yang ke enam ini gokil-gokil. Senang sekali saya dapat berkenalan dengan mereka. Sampai saati ini kami menjaga tali silahturahmi. Kami membuat grup di smartphone kami. Sesekali berkumpul di Bandung sekedar untuk karaoke, atau makan bareng. Terimakasih Yudi dan Gilang yang sudah menyajikan liburan yang akan selalu kami ingat, karena sangat berkesan bagi kami. Semoga ada Yudi dan Gilang yang lainnya, dari daerah lain yang bisa menyajikan wisata dalam negeri sebagus ini. @lombokvacation
Thank you :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar